Permasalahan mendasar dalam public speaking, seperti ketidakpastian dalam pemilihan diksi, intonasi, dan penyampaian pesan, menjadi lebih teratasi berkat bantuan teknologi ini.
Analisis suara berbasis AI memungkinkan pembicara memperoleh umpan balik objektif terkait kualitas vokal, tempo bicara, hingga penekanan kata kunci. Fitur ini membantu pembicara memperbaiki aspek teknis yang sering kali sulit disadari secara subjektif.
Selain itu, penyusunan naskah otomatis berbasis AI mempercepat proses perancangan materi presentasi dengan menyusun ide-ide secara terstruktur dan logis. Teknologi ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga memastikan bahwa pesan yang disampaikan konsisten dan sesuai dengan audiens target. Hal ini menjadi solusi bagi individu yang memiliki keterbatasan dalam menyusun kalimat persuasif atau logis.
Sementara itu, Novanda Alim Setya Nugraha mendorong mahasiswa menciptakan konten kreatif berbasis nilai lokal dan pemberdayaan masyarakat desa. Ia menegaskan bahwa konten yang bermanfaat dan tidak menyinggung siapa pun berpotensi besar menjadi agen perubahan sosial.
“Kreativitas mahasiswa menjadi kekuatan untuk memberdayakan masyarakat desa, sekaligus memperkuat identitas bangsa di era digital,” ujar Novanda.
Akademisi Universitas Telkom University Purwukerto ini pun memaparkan sejumlah rekomendasi aplikasi edit video terbaik seperti adobe premiere pro, canva, davinci resolve, sony vegas pro, imovie, filmora wondershare, shotcut, kinemaster, lightworks dan rekomendasi aplikasi edit video terbaik 2024 yang terakhir adalah CapCut.
Aplikasi edit untuk HP ini dikenal luas karena fitur-fitur canggih dan kemudahan penggunaannya. Aplikasi ini menawarkan beragam alat pengeditan seperti pemotongan, penambahan efek visual, transisi, dan musik latar yang memudahkan pengguna dari berbagai tingkat keahlian untuk menciptakan konten berkualitas tinggi.
Selain itu, CapCut juga menyediakan berbagai template kreatif yang mempermudah proses pengeditan, sehingga menjadi favorit di kalangan kreator konten di platform media sosial.
Berkaitan dengan potensi karir di era AI, Founder dan Owner Taman Reptil Adiluhur (TARA) dan Kampung Wisata Inggris Kebumen (KWIK) ini pun mengakui bahwa pilihan studi juga memiliki pengaruh penting dalam menata karir masa depan.
