Ayonusa.com – Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Muhidi menyebutkan, anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tidak alergi terhadap kritik dan masukan. Justru dengan demikian, anggota bisa maksimal dalam menjalankan tugas.
Penegasan tersebut disampaikannya saat menemui pengunjuk rasa puluhan aktivis mahasiswa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumbar, Senin 4 Agustus 2025.
“Kritikan dan masukan agar kita bisa maksimal dalam menjalankan tugas, ” sebut Muhidi.
Ketua DPRD Sumbar, Muhidi bersama Wakil Ketua Nanda Satria dan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sumatera Barat Doni Harsyfa Yandra san Sekretaris Komisi IV, Ferry Mulyadi turun langsung menyambut pengunjuk rasa.
Muhidi menegaskan, DPRD Provinsi Sumbar menerima dan menindaklanjuti seluruh aspirasi atau tuntutan yang disampaikan pengunjuk rasa.
Ia berjanji akan menggelar rapat kerja bersama komisi dan instansi terkait untuk menindaklanjuti poin-poin yang disampaikan. Setiap tuntutan, akan dicermati secara serius.
Sementara itu, puluhan aktivis mahasiswa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM Sumatera Barat, berunjuk rasa menyampaikan 12 poin tuntutan ke DPRD Provinsi Sumatera Barat.
Tuntutan disampaikan mahasiswa, mencerminkan perhatian serius terhadap isu-isu besar, diantaranya, peninjauan RKUHP, pengaburan sejarah, deforestasi dan pertambangan ilegal, pencemaran lingkungan oleh perusahaan besar, hingga ketidakadilan dalam rekrutmen tenaga kerja dan pelaksanaan program makan bergizi gratis.
Aksi unjuk rasa mahasiswa ditandai aksi bakar ban setelah sebelumnya mereka berorasi menyampaikan tuntutan satu persatu.
Aksi bakar ban mereka lakukan setelah, pimpinan DPRD bersama pimpinan Komisi menemui pengunjuk rasa. (MR)
