Warga Kampung Benteng Tewas Membusuk di Kuburan Cina Purwakarta

Warga Kampung Benteng Tewas Membusuk di Kuburan Cina Purwakarta
Warga Kampung Benteng Tewas Membusuk di Kuburan Cina Purwakarta. (f/humas)

Ayonusa.com – Nasib malang menimpa Suherman alias Maman (50), pasalnya warga Kampung Benteng, Gang Nisa Indah, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat itu ditemukan warga membusuk meninggal dunia di Kuburan Cina yang terletak di Kampung Benteng, Gang Nisa Indah, Kelurahan Nagri Kaler, Sabtu 13 Juli 2024.

Korban diduga korban meninggal akibat penyakit yang dideritanya.

Bacaan Lainnya

Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain melalui Kasi Humas, AKP Enjang Sukandi mengatakan, awalnya jenazah korban pertama kali ditemukan oleh seorang saksi yang hendak memberi makan korban, namun korban tidak ditemukan.

“Selanjutnya pada saat dicari oleh saksi. Kemudian saksi mencium bau busuk dan setelah ditelusuri ternyata bau busuk tersebut bersumber dari jenasah korban yang sudah membusuk,” ucap Enjang, dalam keterangannya Sabtu, 13 Juli 2024, petang.

Ia menambahkan, sejak korban sakit rabun mata dan bercerai dengan istrinya, korban sempat tinggal dikontrakan di sekitar tempat kejadian.

“Namun dikarenakan korban tidak memiliki pekerjaan dan tidak sanggup membayar kontrakan oleh keluarganya korban ditempatkan tinggal di sekitar Kuburan Cina sambil menjadi pengurus kuburan tersebut,” jelas Enjang.

Dilihat dari kondisi korban, kata dia, korban diprediksi sudah dua hari meninggal. Sebab, tubuh korban sudah membiru dan mengeluarkan aroma kurang sedap.

Enjang menambahkan hasil pengecekan unit Identifikasi Polres Purwakarta saat pemeriksaan tubuh korban tidak ditemukan adanya indikasi tindak kekerasan.

“Kalau dari pemeriksaan luar tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan, jadi diduga korban meninggal akibat penyakit yang dideritanya kambuh. Berdasarkan keterangan keluarga korban, semasa hidup korban mengalami depresi, kebutaan, serta mengidap penyakit diabetes,” ucapnya.

Enjang menambahkan, jenazah langsung diserahkan dan pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah korban.

“Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai takdir dan tidak akan menuntut siapapun, yang tertuang dalam surat penyataan yang dibuat pihak keluarga,” pungkasnya.

(Fuljo Saefulrohman)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *