Ini Penjelasan Pj Wali Kota tentang Jargon Baru Kota Malang Mbois Ilakes

Suasana sidang Paripurna DPRD Kota Malang
Suasana sidang Paripurna DPRD Kota Malang, Rabu 22 November 2023. (f/ist)

Ayonusa.com – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, memberikan jawaban terhadap pertanyaan anggota DPRD Kota Malang mengenai Ranperda APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun anggaran 2024, pada Rabu 22 November 2023.

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pandangan umum fraksi DPRD Kota Malang pada rapat paripurna pada Senin, 22 November 2023.

Bacaan Lainnya

Salah satu poin yang diungkapkan oleh Pj Wali Kota Malang adalah terkait pertanyaan mengenai jargon “Mbois Ilakes,” yang biasanya diartikan sebagai “Malang Bermartabat.” Pj Wali Kota menjelaskan bahwa “Mbois Ilakes” merupakan akronim dari mandiri, berbudaya, optimis, indah, sejahtera, inovatif, lestari, adaptif, kolaboratif, efisien, dan sinergi.

Menurutnya, hal ini telah disampaikan dalam beberapa pertemuan sebelumnya dan termasuk dalam surat edaran Wali Kota serta sosialisasi ke OPD.

“Waktu pelantikan sudah sebulan, dan hari ini saya menjawab pertanyaan dari dewan, termasuk tentang Mbois Ilakes,” ungkap Wahyu Hidayat setelah rapat paripurna.

Selain itu, Dia juga memberikan jawaban terkait perbaikan drainase, pengecekan emisi gas buang yang berpengaruh pada kondisi pencemaran udara, penataan Kayutangan heritage, pengecekan gedung sekolah, dan beberapa isu lainnya, seperti kondisi pasar Blimbing, pasar Gadang, dan proses komunikasi terkait Pasar Besar.

Proses jawaban Wali Kota mendapat interupsi dari anggota dewan, menunjukkan kekritisan mereka. Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, menyatakan bahwa jawaban tersebut, meskipun sudah ada soft copy-nya, masih akan didalami dalam hearing yang akan berlangsung hingga tanggal 30 November.

Ketika ditanya mengenai pengertian “Mbois Ilakes,” I Made Riandiana Kartika menyebutnya sebagai sesuatu yang luar biasa. Namun, ia menyayangkan kurangnya sosialisasi yang dapat mengakibatkan interpretasi yang beragam di masyarakat.

Meskipun demikian, setelah mengetahui akronimnya, Made menegaskan bahwa artinya sebaiknya tidak diplesetkan lagi, mengingat kejelasan maknanya.

(Rmn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *